Our Feeds

Flickr

Blogger news

Kamis, 23 Oktober 2014

Tofik Nurochman

Cerita cintaku



            Menginjak usia 16 tahun awal ku masuk dunia slta, rasa senang menyelimuti kegembiraan karena bisa di terima di sekolah favorit, aku masuk di salah satu SMK swasta di daerah ku, disitulah aku mulai mengekspresikan diriku, dan saat itulah aku mulai mengenal cinta, awalnya aku tak mengerti apa itu cinta, dan bagai mana itu cinta, tapi entah kenapa semua orang membutuhkan cinta, ngga di sekolah, di angkot, di tempat nongkrong, dari yang muda hingga yang tua semua orang membicarakan cinta.
Rasa penasaran dan ingin tau pun slalu menyelimuti pikiran, tiap dalam kesendirianku pun slalu terpikirkan apa sebenarnya cinta itu, kenapa semua orang membicarakan cinta, dan apakah dalam hidup itu harus ada cinta.
            Aku slalu terpikirkan tentang apa itu cinta dan bagaimana itu cinta, hingga suatu saat aku pulang sekolah menggunakan kendaraan umum aku duduk di kursi paling belakang kursi favoritku ketika naik angkutan umum, ketika sedang asik duduk di temani musik klasik sambil menunggu angkutan sampai tujuan tiba-tiba ada dua cewe yang kira-kira anak kelas 11 SMA masuk angkutan dan duduk di sampingku, karena memang saat itu aku duduk sendirian di kursi belakang yang agak panjang itu, aku hanya memandang sekilas mereka dan kembali mengalihkan pandanganku ke arah jendela angkutan untuk menikmati pemandangan luar yang cukup membosankan. 5 menit sudah angkutan berjalan dan aku hanya diam layaknya patung pada candi yang hanya diam meskipun banyak orang-orang yang malang melintang di depanya. Sementara dua cewe tadi asik ngobrol entah apa yang mereka obrolkan tapi kelihatanya sangat asik di lihat dari senyum mereka, tawa mereka yang ku pandang sekilas dan ku palingkan tatapan q ketika mereka melihat ke arahku. Tanpa sengaja aku mendengarkan sedikit pembicaraan mereka, tanpa ku sadari sebelumnya ternyata mereka sedang asik membicarakan cinta. Aku yang sedang gundah, bingung dan penasaran tentang cinta tiba-tiba ada cewe yang membicaraka cinta di sampingku, membuatku merasa semakin terkucilkan seperti merasa terjun ke sebuah planet yang penuh alien dengan senjatanya yang siap mengusirku dari planet itu. Sekitar 20 menit ku  dengarkan pembicaraan mereka sambil memahami apa yang mereka bicarakan, tapi sekian lama aku mendengarkan pembicaraan mereka malah membuatku semakin pusing dan tambah bingung pula tentang apa itu cinta. Dari pada semakin pusing aku mencoba memberanikan diri untuk mengajak mereka mengobrol untuk sekedar bertanya. Dengan hati yang gemetar karena grogi dan di penuhi rasa malu, ku coba tanyakan dengan nada yang agak sedikit gemetar.
Aku:  maaf mba mau tanya kalau cinta itu apa sih?
 “ siapa loe, kepo banget.!! Ngapain tanya-tanya kaya gitu, emang kita kenal ?” jawab cewe yang pake krudung merah duduk tepat di sebelahku.
            Aku langsung tersentak malu dan menelan ludah seketika mendengar jawaban dari cewe itu, ditambah lagi cewe satunya yang duduk di sebelahnya bilang  “kamu udah gedhe gitu masa gak tau cinta, gak update banget makanya gaul donk”, sungguh malu bukan kepalang seperti berpidato di depan ribuan manusia tanpa memakai celana setelah mendengar jawaban dari cewe cewe itu, muka ku tertekuk terdunduk malu, tak sepatah kata pun aku ucapkan selepas mendengar jawaban mereka dan tak beranikanku  memandang mereka lagi hingga angkot berhenti menurunkan aku dengan membawa rasa malu yang teramat menyika jiwa ini, jiwa yang lemah merasa sangat terkucilkan dalam kehidupan di dunia ini, kehidupan yang penuh dengan euforia cinta. Ingin ku terikaan isi hati ini pada dunia, kenapa harus ada cinta dan kenapa aku yang sudah berumur 16 tahun tidak tahu tentang cinta.
            Rasa malu terus bergemuruh dalam otak ku seperti takkan pernah terhapus walau berusaha menghapus dengan cara apapun, kata-kata mereka slalu bergejolak dalam jiwa dan muncul rasa malu ketika teringat oleh kata-kata mereka. begitu sampai di rumah langsung buka laptop dan bertanya ke mbah google, ku  tuliskan “pengertian cinta” sederet  artikel muncul semua tentang cinta, dari sekian banyak artikel ada yang mengatakan cinta itu adalah perasaan sayang dan suka kepada lawan jenis, ada juga yang mengatakan cinta adalah anugrah tapi tetangga ku kemarin malahan di anugrahi anak bukan di anugrahi cinta, ko bisa gitu kenapa ?!:!? jadi tambah bingung setelah baca artikel itu. terus ada juga yang bilang cinta itu buta, tapi gx perna ada tuh orang buta gara gara cinta, ada juga yang mengatakan cinta monyet, tapi apa iya kalau kita menjalin cinta itu kita jadi kaya monyet. Tapi apapun pengertian cinta, cinta itu tetap di butuhkan sebab kalau tanpa cinta dunia ini akan hancur,dan nabi muhamad SAW juga menganjurkan agar kita saling mencintai baik sesama jenis maupun lawan jenis.
            Dengan bekal pengertian cinta yang minim dan bermodalkan nekad akhinya ku mulai angkat senjata untuk mencari cinta sejati dengan pikiran ketika mendapatkan pacar itu kita sudah di anggap mengerti tentang cinta dan tidak akan di kucilkan lagi pada kehidupan yang penuh euforia cinta ini. Berbagai cara ku coba deni mendapatkan cinta sejati mulai dari berkenalan langsung dengan cewe, di kenalin sama temen-temen, sampai minta nomor hp cewe sama temen, namun semua cara tk ada yang berhasil, hingga menginjak semester 2 gelar jomblo masih bernaung dalam hidup ku.
            Ada kalanya facebook menjadi bagian dari hidupku, hari-hari ku jalani bersama facebook ngga di sekolah, di angkutan, di rumah bahkan di toilet pun ga pernah lepas dari facebook, bahkan kadang aku bisa ketawa-tawa sendiri liatin si facebook, baca-baca status orang gitu, dan dari facebooklah ku punya banyak teman kenalan, tapi sejak berkenalan dengan facebook, aku sudah punya niat tersendiri yaitu untuk mencari cinta sejati atau pacar, jadi kebanyakan temen facebookku tu cewe semua.
            Suatu waktu aku berkenalan dengan cewe lewat facebook, awalnya hanya sebatas coment statusnya, like status dia, ujung-ujungnya inbox,an juga. Maklum kalau buka facebook gx liat status dia langsung timbul perasaan gx enak di hati dan langsung males facebookan, jadi akhirnya inbox dia biar komunikasi kami slalu terjalin. Semakin lama komunikasi terjalin lama-kelamaan timbul perasaan untuk mengajaknya bertemu, ketika ku utarakan maksudku untuk mengajaknya bertemu, dia langsung menyutujui, kemudian kami membuat janji untuk waktu dan tempat ketemunya. Sehari sebelum ketemu aku mulai mempersiapkan segala macam, karena dalam pikiran ku agar terlihat keren di depan dia, mulai dari potong rambut dengan model keren masa kini, beli parfum yang paling harum, nyetrika baju, dan minjam motor sama temen, karena pada saat itu aku belum punya motor, dan sialnya ketika ketemu ujan deras, basah semua nie badan, dan sia-sia semua yang telah ku siapkan bukanya terlihat keren tetapi malah basah kuyub menghiasi penampilan ku.
            Pada pertemuan pertama ini hanya sebatas ngobrol biasa, tidak ada yang berkesan istimewa, hanya saja banyak hal yang membuat aku ingin mengenalnya lebih dalam. Rasa penasaran tentang dia terus bergejolak dalam benakku,  mungkin cara terbaik untuk mengenalnya lebih dalam adalah dengan bertanya ke teman teman terdekatnya, karena hanya dengan itulah ku bisa mengenalnya lebih dalam. Kian banyak dapat informasi tentang dia, juga semakin seringnya kita berkomunikasi tiba-tiba muncul perasaan aneh yang hinggap di hati ini, entah perasaan apa ini,

 dari situ juga ku mulai merasa suka sama dia, namun aku bingung dengan perasaan ku ini takut untuk menyampaikanya tapi jika tidak di sampaikan aku semakin terdesak oleh perasaan yang kian hari kian membesar.
            Dengan perasaan percaya diri aku mengajaknya ketemu untuk yang keduakalinya bermaksud untuk menyampaikan persaan ku ini, saat ketemu perasaan takut, bingung, malu berkecamuk di benakku tak tau apa yang harus aku katakan tak tau apa yang harus aku lakukan semua hanya terdiam terselimut bernaung sepi. Dengan persaan gemetar dan keringat yang mulai membasahi dahiku aku memberanikan diri untuk menyatakan isi hatiku, saat ku menyampaikan dia begitu antusiasnya mendengarkan apa yang ku katakan, dan dia hanya membalas semua ucapanku dengan anggukan kepala doank, bingung dan hati penuh bertanya  tanya apa maksudnya dia menganggukan kepala, untuk sedikit mengurai kebingunanku,  ku coba tegaskan lagi apa tujuan ku menyampaikan perasaan ku dan tanpa di duga dia juga mempunyai perasaan yang sama dan dia juga menerimaku sebagai pacarnya, sungguh senang tak terkira hati ini karena usaha yang selama ini ku jalani akhirnya mencapai tujuanya juga.
            Bulan pertama pacaran semua terasa indah, hari hari ku jalani penuh kebahagiaan, banyak perubahan yang terjadi pada diriku, dari yang semula hanya baca buku sekarang jadi sibuk baca sms, dulu hobby ku hanya main game sekarang jadi main chatting sama pacar pengeluaran ku juga ikut berubah karena harus beliin pulsa pacar, traktir pacar dan banyak lagi. Semua itu ku jalani dengan iklas karena ku hanya memikirkan kebahagiaan hinga sekolahku terlupakan.
            Bulan kedua, ketiga, keempat pacaran semua biasa aja kadang menyenangkan kadang membuat ku galau, kadang rasa cemburu, curiga, saling tak percaya muncul menghantui hubungan ku namun semua itu bisa di atasi karena cinta kami yang begituy besar, masuk bulan kelima aku pergi jauh untuk melaksanakan tugas dari sekolah untuk waktu yang agak lama, kebingungan melanda diriku karena ku harus meningggalkan pacarku sendiri disini, namun apa boleh buat aku harus melakukan itu karena itu merupakan sebuah kewajiban, sebelum pergi kami saling berjanji untuk saling setia saling menjaga diri dan tidak nakal J .
            Jauh sama pacar merupakan hal yang sangat menyebalkan semua terasa galau, apalagi kalau lagi ada masalah semua menjadi berantakan. Banyak hal yang aku alami selama aku pergi

Subscribe to this Blog via Email :
First