Menginjak
usia 16 tahun awal ku masuk dunia slta, rasa senang menyelimuti kegembiraan
karena bisa di terima di sekolah favorit, aku masuk di salah satu SMK swasta di
daerah ku, disitulah aku mulai mengekspresikan diriku, dan saat itulah aku
mulai mengenal cinta, awalnya aku tak mengerti apa itu cinta, dan bagai mana
itu cinta, tapi entah kenapa semua orang membutuhkan cinta, ngga di sekolah, di
angkot, di tempat nongkrong, dari yang muda hingga yang tua semua orang
membicarakan cinta.
Rasa penasaran dan ingin tau pun slalu menyelimuti pikiran,
tiap dalam kesendirianku pun slalu terpikirkan apa sebenarnya cinta itu, kenapa
semua orang membicarakan cinta, dan apakah dalam hidup itu harus ada cinta.
Aku
slalu terpikirkan tentang apa itu cinta dan bagaimana itu cinta, hingga suatu
saat aku pulang sekolah menggunakan kendaraan umum aku duduk di kursi paling
belakang kursi favoritku ketika naik angkutan umum, ketika sedang asik duduk di
temani musik klasik sambil menunggu angkutan sampai tujuan tiba-tiba ada dua
cewe yang kira-kira anak kelas 11 SMA masuk angkutan dan duduk di sampingku,
karena memang saat itu aku duduk sendirian di kursi belakang yang agak panjang
itu, aku hanya memandang sekilas mereka dan kembali mengalihkan pandanganku ke
arah jendela angkutan untuk menikmati pemandangan luar yang cukup membosankan.
5 menit sudah angkutan berjalan dan aku hanya diam layaknya patung pada candi yang
hanya diam meskipun banyak orang-orang yang malang melintang di depanya.
Sementara dua cewe tadi asik ngobrol entah apa yang mereka obrolkan tapi
kelihatanya sangat asik di lihat dari senyum mereka, tawa mereka yang ku
pandang sekilas dan ku palingkan tatapan q ketika mereka melihat ke arahku.
Tanpa sengaja aku mendengarkan sedikit pembicaraan mereka, tanpa ku sadari
sebelumnya ternyata mereka sedang asik membicarakan cinta. Aku yang sedang
gundah, bingung dan penasaran tentang cinta tiba-tiba ada cewe yang membicaraka
cinta di sampingku, membuatku merasa semakin terkucilkan seperti merasa terjun
ke sebuah planet yang penuh alien dengan senjatanya yang siap mengusirku dari
planet itu. Sekitar 20 menit ku
dengarkan pembicaraan mereka sambil memahami apa yang mereka bicarakan,
tapi sekian lama aku mendengarkan pembicaraan mereka malah membuatku semakin
pusing dan tambah bingung pula tentang apa itu cinta. Dari pada semakin pusing
aku mencoba memberanikan diri untuk mengajak mereka mengobrol untuk sekedar
bertanya. Dengan hati yang gemetar karena grogi dan di penuhi rasa malu, ku
coba tanyakan dengan nada yang agak sedikit gemetar.
Aku:
maaf mba mau tanya kalau cinta itu apa sih?
“
siapa loe, kepo banget.!! Ngapain tanya-tanya kaya gitu, emang kita kenal ?”
jawab cewe yang pake krudung merah duduk tepat di sebelahku.
Aku
langsung tersentak malu dan menelan ludah seketika mendengar jawaban dari cewe
itu, ditambah lagi cewe satunya yang duduk di sebelahnya bilang “kamu udah gedhe gitu masa gak tau cinta, gak
update banget makanya gaul donk”, sungguh malu bukan kepalang seperti berpidato
di depan ribuan manusia tanpa memakai celana setelah mendengar jawaban dari
cewe cewe itu, muka ku tertekuk terdunduk malu, tak sepatah kata pun aku
ucapkan selepas mendengar jawaban mereka dan tak beranikanku memandang mereka lagi hingga angkot berhenti
menurunkan aku dengan membawa rasa malu yang teramat menyika jiwa ini, jiwa
yang lemah merasa sangat terkucilkan dalam kehidupan di dunia ini, kehidupan
yang penuh dengan euforia cinta. Ingin ku terikaan isi hati ini pada dunia,
kenapa harus ada cinta dan kenapa aku yang sudah berumur 16 tahun tidak tahu
tentang cinta.
Rasa
malu terus bergemuruh dalam otak ku seperti takkan pernah terhapus walau
berusaha menghapus dengan cara apapun, kata-kata mereka slalu bergejolak dalam
jiwa dan muncul rasa malu ketika teringat oleh kata-kata mereka. begitu sampai
di rumah langsung buka laptop dan bertanya ke mbah google, ku tuliskan “pengertian cinta” sederet artikel muncul semua tentang cinta, dari
sekian banyak artikel ada yang mengatakan cinta itu adalah perasaan sayang dan
suka kepada lawan jenis, ada juga yang mengatakan cinta adalah anugrah tapi
tetangga ku kemarin malahan di anugrahi anak bukan di anugrahi cinta, ko bisa
gitu kenapa ?!:!? jadi tambah bingung setelah baca artikel itu. terus ada juga
yang bilang cinta itu buta, tapi gx perna ada tuh orang buta gara gara cinta,
ada juga yang mengatakan cinta monyet, tapi apa iya kalau kita menjalin cinta
itu kita jadi kaya monyet. Tapi apapun pengertian cinta, cinta itu tetap di
butuhkan sebab kalau tanpa cinta dunia ini akan hancur,dan nabi muhamad SAW
juga menganjurkan agar kita saling mencintai baik sesama jenis maupun lawan
jenis.
Dengan
bekal pengertian cinta yang minim dan bermodalkan nekad akhinya ku mulai angkat
senjata untuk mencari cinta sejati dengan pikiran ketika mendapatkan pacar itu
kita sudah di anggap mengerti tentang cinta dan tidak akan di kucilkan lagi
pada kehidupan yang penuh euforia cinta ini. Berbagai cara ku coba deni
mendapatkan cinta sejati mulai dari berkenalan langsung dengan cewe, di kenalin
sama temen-temen, sampai minta nomor hp cewe sama temen, namun semua cara tk
ada yang berhasil, hingga menginjak semester 2 gelar jomblo masih bernaung
dalam hidup ku.
Ada
kalanya facebook menjadi bagian dari hidupku, hari-hari ku jalani bersama
facebook ngga di sekolah, di angkutan, di rumah bahkan di toilet pun ga pernah
lepas dari facebook, bahkan kadang aku bisa ketawa-tawa sendiri liatin si
facebook, baca-baca status orang gitu, dan dari facebooklah ku punya banyak
teman kenalan, tapi sejak berkenalan dengan facebook, aku sudah punya niat
tersendiri yaitu untuk mencari cinta sejati atau pacar, jadi kebanyakan temen
facebookku tu cewe semua.
Suatu
waktu aku berkenalan dengan cewe lewat facebook, awalnya hanya sebatas coment
statusnya, like status dia, ujung-ujungnya inbox,an juga. Maklum kalau buka
facebook gx liat status dia langsung timbul perasaan gx enak di hati dan
langsung males facebookan, jadi akhirnya inbox dia biar komunikasi kami slalu
terjalin. Semakin lama komunikasi terjalin lama-kelamaan timbul perasaan untuk mengajaknya
bertemu, ketika ku utarakan maksudku untuk mengajaknya bertemu, dia langsung
menyutujui, kemudian kami membuat janji untuk waktu dan tempat ketemunya.
Sehari sebelum ketemu aku mulai mempersiapkan segala macam, karena dalam
pikiran ku agar terlihat keren di depan dia, mulai dari potong rambut dengan
model keren masa kini, beli parfum yang paling harum, nyetrika baju, dan minjam
motor sama temen, karena pada saat itu aku belum punya motor, dan sialnya
ketika ketemu ujan deras, basah semua nie badan, dan sia-sia semua yang telah
ku siapkan bukanya terlihat keren tetapi malah basah kuyub menghiasi penampilan
ku.
Pada pertemuan pertama ini hanya sebatas
ngobrol biasa, tidak ada yang berkesan istimewa, hanya saja banyak hal yang
membuat aku ingin mengenalnya lebih dalam. Rasa penasaran tentang dia terus bergejolak
dalam benakku, mungkin cara terbaik
untuk mengenalnya lebih dalam adalah dengan bertanya ke teman teman
terdekatnya, karena hanya dengan itulah ku bisa mengenalnya lebih dalam. Kian
banyak dapat informasi tentang dia, juga semakin seringnya kita berkomunikasi
tiba-tiba muncul perasaan aneh yang hinggap di hati ini, entah perasaan apa
ini,
dari situ juga ku mulai merasa suka sama dia, namun
aku bingung dengan perasaan ku ini takut untuk menyampaikanya tapi jika tidak
di sampaikan aku semakin terdesak oleh perasaan yang kian hari kian membesar.
Dengan
perasaan percaya diri aku mengajaknya ketemu untuk yang keduakalinya bermaksud
untuk menyampaikan persaan ku ini, saat ketemu perasaan takut, bingung, malu
berkecamuk di benakku tak tau apa yang harus aku katakan tak tau apa yang harus
aku lakukan semua hanya terdiam terselimut bernaung sepi. Dengan persaan
gemetar dan keringat yang mulai membasahi dahiku aku memberanikan diri untuk
menyatakan isi hatiku, saat ku menyampaikan dia begitu antusiasnya mendengarkan
apa yang ku katakan, dan dia hanya membalas semua ucapanku dengan anggukan
kepala doank, bingung dan hati penuh bertanya
tanya apa maksudnya dia menganggukan kepala, untuk sedikit mengurai
kebingunanku, ku coba tegaskan lagi apa
tujuan ku menyampaikan perasaan ku dan tanpa di duga dia juga mempunyai
perasaan yang sama dan dia juga menerimaku sebagai pacarnya, sungguh senang tak
terkira hati ini karena usaha yang selama ini ku jalani akhirnya mencapai
tujuanya juga.
Bulan
pertama pacaran semua terasa indah, hari hari ku jalani penuh kebahagiaan,
banyak perubahan yang terjadi pada diriku, dari yang semula hanya baca buku
sekarang jadi sibuk baca sms, dulu hobby ku hanya main game sekarang jadi main
chatting sama pacar pengeluaran ku juga ikut berubah karena harus beliin pulsa
pacar, traktir pacar dan banyak lagi. Semua itu ku jalani dengan iklas karena
ku hanya memikirkan kebahagiaan hinga sekolahku terlupakan.
Bulan
kedua, ketiga, keempat pacaran semua biasa aja kadang menyenangkan kadang
membuat ku galau, kadang rasa cemburu, curiga, saling tak percaya muncul
menghantui hubungan ku namun semua itu bisa di atasi karena cinta kami yang
begituy besar, masuk bulan kelima aku pergi jauh untuk melaksanakan tugas dari
sekolah untuk waktu yang agak lama, kebingungan melanda diriku karena ku harus
meningggalkan pacarku sendiri disini, namun apa boleh buat aku harus melakukan
itu karena itu merupakan sebuah kewajiban, sebelum pergi kami saling berjanji
untuk saling setia saling menjaga diri dan tidak nakal J .
Jauh
sama pacar merupakan hal yang sangat menyebalkan semua terasa galau, apalagi
kalau lagi ada masalah semua menjadi berantakan. Banyak hal yang aku alami
selama aku pergi